Thursday, March 3, 2011

Kumpulan Kultwit Salim A Fillah Tentang Wanita


1. Ummu Salamah bertanya pada Nabi mengapa tak disebut Al Quran secara khusus layaknya lelaki. Maka turunlah QS 33: 35 (HR Ahmad)

2. "Sesungguhnya adalah belahan tak terpisahkan dari kaum pria." (HR Ahmad, Abu Dawud, Ad Darimi, Ibn Majah)

3. "Mukmin tersempurna imannya a/ yang terbaik akhlaqnya. Yang terbaik di antara kalian a/ terbaik memperlakukan ." (HR At Tirmidzi)

4. "Sesiapa punya anak , dididik baik-baik, diajarkan akhlaq terpuji, dinikahkan dengan lelaki shalih; baginya 2 pahala." (HR Muslim) 

5. "Urut pertama yang harus ditaati adalah suaminya. Dan yang pertama harus ditaati lelaki adalah ibunya." (HR Al Bazzar & Al Hakim) 

6. "..Mati di jalan Allah itu syahid, terkena wabah & tenggelam syahid. yang mati melahirkan ditarik anaknya ke surga." (HR Muslim)

7. hamil, melahirkan, menyusui, menyapih; mendapat pahala seperti terluka di jalan Allah. Mati di masa itu syahid. (HR Ibn Al Jauzy)

8. Nabi a/ nan pertama membuka pintu surga. Seorang mendahului beliau; ternyata dia mengasuh yatim sepeninggal suami. (HR Abu Ya'la)

9. " yang hamil, melahirkan, & menyayangi anak; lalu dia menegakkan shalat & tak durhakai suami, pastilah masuk surga." (HR Al Hakim)

10. Anak dari rahim & menyusu darinya, jika bercerai maka si ibu lebih berhak atasnya selama belum menikah lagi. (HR Ahmad, dll)

 11. nan bersedekah pada suami & anak yatim dalam tanggungannya mendapat 2 pahala; pahala sahadaqah & menyambung kerabat. (HR Muslim)

12. "..Lelaki itu pemimpin keluarga, pemimpin rumahtangga suami & anak2nya. Tiap kalian pemimpin & dimintai tanggungjawab" HR Muslim

13. "..Dia memasak makananku, mencuci bajuku, & merawat anak-anakku; padahal semua BUKAN kewajiban atasnya. Sabarlah atas .." ('Umar)

14. hebat itu Hajar, ditinggalkan bersama bayi di terik gurun mematikan: "Jika ini perintahNya, Dia takkan pernah menyiakan kami."

15. Kita tahu, kalimat itu sulit & berat sebab dia bersama bayi merah & sergapan rasa menggulung; takut, sedih, kecewa & cemburu.

16. Dan kalimat iman tak serta-merta membuat langit turunkan keajaiban. itu diuji, maka berpayah dia lari-lari 7 kali Shafa-Marwah.

17. Proklamasi iman itu mengabadi; tanpanya kita tak bersa'i, tak jumpa zamzam, tak berjumrah & tak ber-"Kama Shallaita" di tahiyat.

18. Hajar adalah mulia, & di sisinya pun ada suami & anak yang mulia. Tapi bagaimana jika kau bersuamikan lelaki nan jahat & keji?

19. Mari mengaca pada Asiyah, di sisi Fir'aun itu. Ujian iman dimulai dari sosok terdekat yang seharusnya jadi pelabuhan rasa.
 

20. Dan teguh itu menemukan manisnya pengaduan pada Rabb semesta alam; "Bangunkan untukku rumah di sisiMu, di surga terjanji itu."

21. Selanjutnya inilah suci, ahli ibadah pelayan ummat yang tak pernah disentuh lelaki. Maka Allah memilihnya jadi keajaiban zaman

22. Dan bukankah tiap karunia hakikatnya ujian, pun begitu pada Maryam. suci itu menanggungkan aib, rasa malu, & beratnya beban.

 23. Tapi begitulah iman. Ia tak menjamin tuk selalu berlimpah & tertawa. Ia hanya hadirkan lembut sapaNya di tiap dera yang menimpa.

24. itu diabadikan Surat bernada merdu dalam Quran; Maryam. Najasyi, para uskup Habasyah & semua pencinta pasti cucurkan air mata.

25. Lalu hadirlah Khadijah. yang segala kata membisu di depan keagungannya. Janda mulia itu memilih si lelaki terpuji tuk hidupnya.

26. Lalu dimulailah perannya sebagai yang menegakkan punggung suami di hadapan zaman, menyediakan rengkuh lembut & kelapangan hati.

27. Turunnya wahyu I serasa memikulkan sepenuh bumi ke pundak Muhammad, itu menyambut gemetarnya dengan selimut, lembut tanpa tanya.

28. "Khadijah, itu beriman padaku saat semua ingkar, dia serahkan hartanya ketika semua bakhil", kenang Muhammad bertahun kemudian.

29. Dari ini lahir Fathimah, penghulu surgawati berikutnya. Satu hari, setimbun isi perut unta ditumpahkan ke kepala Nabi nan sujud.

30. Beliau tak bangkit, hingga belia itu datang mengusap & menyeka penuh tangis haru. "Tenang Fathimah, Allah takkan siakan ayahmu."

31. itu menuntun ayahnya pulang, disekakannya air hangat, dibakarkannya perca untuk hentikan darah di luka. Lalu disilakannya rehat.

32. Penuh nyali itu kembali ke Ka'bah, ditudingnya para pemuka Quraisy yang tertawa-tawa hingga mereka terkesiap. Lalu dia bicara.

33. "Ayahku Al Amin, akhlaqnya mulia, & tak sekalipun dia pernah rugikan kalian..", itu terus bicara & mereka khusyu' mendengarkan.

34. Fathimah; dia puteri Nabi setara raja, tapi pelayanpun tak punya. Dia isteri pahlawan, tapi tangannya melepuh menggiling gandum.

35. ini ibu dari 2 penghulu pemuda surga, tapi rumah cahaya itu roti berbukanya sering tandas tersedekahkan hingga lapar menyergap.

36. Mari jua mentakjubi 'Aisyah. cerdas ini ahli tafsir, sejarah, faraidh, meriwayatkan 4000-an hadits, & hafal ribuan bait syair.

37. Ajaibnya, bergelar Ash Shiddiqah binti Ash Shiddiq (Nan amat jujur puteri pembenar kebenaran) menguasai itu semua sebelum 18 th.

38. Kehadiran ini menjadikan hidup Sang Nabi warna-warni; cantiknya, cerdas-lincahnya, cemburu, juga iri & fitnah yang mengguncang.

39. Madinah jadi indah dengan ilmunya. Bashrah bergelora dengan khuthbah-khuthbahnya menuntut-bela pembunuhan 'Utsman kepada 'Ali.

40. Berikutnya Ummu Sulaim. ini dipinang Abu Thalhah. "Engkau lelaki yang sulit ditolak", ujarnya, "Hanya saja aku ini muslimah."

41. "Andai kau tinggalkan berhala & menjadi muslim", lanjut itu, "Maka cukuplah islammu jadi maharku. Takkan kuminta selain itu."

42. itu menyerahkan puteranya, Anas ibn Malik, untuk berkhidmat pada Nabi demi beroleh ilmu, tertular akhlaq, & terlimpahi berkah.

43. Satu hari, putra tersayangnya sakit keras, padahal Abu Thalhah si suami hendak pergi. itu melepasnya dengan senyum menentramkan.

44. Ummu Sulaim melepas Abu Thalhah, menenangkan tuk bertawakkal pasrahkannya pada Allah. Saat sang suami pergi, anak itu meninggal.

45. Ummu Sulaim meminta para pelayan tak bicara, mereka disuruh bersihkan & hiasi rumah. Dia sendiri yang akan sampaikan pada suami.

46. Dimandikanlah sang anak lalu dibaringkan & diselimuti di kamar seakan tidur lelap. ini lalu memasak istimewa & berdandan cantik.

 47. Ketika suaminya pulang, disambutlah mesra. Lelaki itu bertanya: "Bagaimana anak kita?" Si senyum & jawab: "Sudah lebih tenang."

48. Sang suami percaya setelah menengok kamar puteranya. Lalu dia makan dengan lahap dilayani isterinya, bahkan lalu pengantinan.

49. Setelah puas, berbaringan mereka di ranjang. Umm Sulaim: "Apa pendapatmu jika seseorang menitipkan suatu barang pada kawannya.."

50. "..Bolehkah yang dititipi menolak mengembalikan saat si penitip memintanya?" Si suami tersenyum: "Tentu tidak boleh begitu.."

51. Ummu Sulaim: "Ketahuilah, Allah yang menitipkan anak pada kita, & Dia kini mengambilnya kembali. Sabarlah duhai Abu Thalhah."

52. "Apa?!", seru sang suami tersentak. Dia lalu tergugu, "Sesudah sambutan mesra, makanan lezat, & kepuasan ini kamu baru bicara?!"

53. Keesokan paginya seusai memakamkan jenazah, Abu Thalhah mengadukan halnya pada RasuluLlah. Beliau tersenyum & menepuk bahunya.

54. "Pengantinankah semalam?", tanya beliau. Abu Thalhah mengangguk malu. "Semoga Allah berkahi malam kalian berdua dengan karunia."

55. Dari malam itu Ummu Sulaim hamil. Lalu lahirlah 'Abdullah ibn Abi Thalhah. Darinya: 7 cucu nan hafizh Quran & Faqih sejak belia.

56. Itulah keberkahan shalihah lagi mukminah, yang ahli ibadah, yang pandai menjaga amanah atas rumahtangga suami & aturan Allah.

58. terindah di mata lelaki, adalah mereka yang membuat cemburu bidadari; kecantikannya merasuk ke jiwa, melintas batas usia.

59. paling kemilau dipandang pria, adalah dia yang mahkotanya fikiran jernih, liontin kalungnya hati yang ridha, gelangnya qana'ah.

60. paling hebat di hati suaminya adalah dia yang senyumnya menyembuhkan, tatapannya meneduhi, & sambutannya menyegarkan.

61. paling berharga adalah ahli Matematika: mengalikan kebahagiaan sampai tak hingga, membagi kesedihan sampai tak berarti.

62. yang bernilai itu pandai berhitung: menambah keyakinan hingga utuh, mengurang kegalauan hingga habis.

63. langit yang singgah hidup di bumi; wajahnya mengingatkanmu akan surga, ibadah & bangun malamnya menghubungkanmu dengan Ilahi.

64. musuh syaithan mengecup mesra tanganmu, melepasmu bekerja dalam bisik syahdu, "Kami lebih sabar lapar daripada makan tak halal."

65. yang ditakjubi malaikat itu berilmu & berkeadaban; dibaringkannya sang suami di pangkuan, disimak & dibetulkannya hafalan Quran.

66. yang dirindu surga, tuan putri para bidadari; ditunainya amanah Allah lahir & batin; sebagai anak, saudari, isteri, ibu & nenek.

67. yang tak disudi neraka; syaithan gigit jari oleh syukurnya, putus asa oleh istighfarnya, tepok jidat oleh ridha suaminya.


(bersambung)

Share On:

No comments: